Tuesday, March 1, 2011

sepasang kaki kecil

hari itu benar-benar kelam bagi Darim. jala tak kunjung bawakan ia ikan untuk keluarga. perjalanan jauh hanya membuang tenaga. seperti biasa Dasima selalu menyiapkan makanan ringan untuk bersantap yang suami sepulang berlayar. hanya ubi rebus dan secangkir air putih hangat lumayan untuk menghilangkan dahaga sampai malam tiba. lelah dan pasti banyak cerita dari Darim yang Dasima siap ceritakan. apalagi ketika Darim melihat perut istrinya yang membuncit. bukan karena busung lapar. tetapi ada sesuatu yang bergerak dan berkembang di dalamnya. ya kita sebut saja itu makhluk kecil berkaki yang bisa muntah kapan saja dan menangis kapan saja ketika ia merasa lapar atau melakukan bisnisnya, bisa tertawa ketika digelitiki perutnya dan akan merasa ketagihan jika kita berhenti melakukannya. sesuatu yang disebut bayi.
"Da, bagaimana hasil layarnya?"
"Tak usah kau tanyakan lagi lah, Sim. kau bisa tengok sendiri bagaimana kapal abang itu."
"Ya, aku tahu apa isi kapalmu itu. Tapi aku lebih senang ketika kau berbicara denganku daripada aku harus melihatnya sendiri, Da"
"Hah, dasar kau perempuan! Hahaha bisa kali kau goda laki-laki macam aku ini. kau kulempar nanti ke tengah laut sana!"
"Hahaha kau kalau bercanda kelewatan! ya sudah aku masuk dulu ya. aku mau siapkan lampu. hari makin gelap."
-To Be Continued-
(5000 tahun lagi)

No comments:

Post a Comment